Selasa, 15 Mei 2012

penulis tamu : si kelor

PENULIS TAMU : SI KELOR Waw, lama gak berkunjung kesini, ternyata saat aku datangi blog nya si gam sudah banyak sarang laba-labanya, yaa. berapa bulan kamu tinggal si "hadni_mag" ini, gam ? tidakkah kau rindu mencoretkan kata diatas layar maya ? berbicara tentang si gam, bermula dari rasa lapar. malam ini saya si blogger galau sedang merindukan kampung halaman. rasanya rindu serindu-rindunya. gara-gara galau sama kampung halaman, saya inget masakan emak, terus jadi laper. jadi pengan makan sup jagung. tiba-tiba muncul wajah si gam begitu saja. ah ya, gam kan pandai memasak. kates (pepaya) mentah saja bisa dia olah jadi makanan lezat. dan pedas tentu saja. saking pedasnya saya jadi gak bisa ikut makan. ah gam, si aceh berlidah madura. kembali pada gam, saya jadi malu sendiri. jarak jember-surabaya tak seberapa jauhnya. empat jam perjalanan sudah bisa tiba. gitu aja kok galau. padahal si gam yang sudah hampir 2 tahun gak pulang ke kampung halaman aja gak galau. ah dasar kelor, kapan sih berhenti galau ? galau. sempat ada cerita konyol tercipta gara2 salah menangkap makna dari kata ini. ini juga salah satu kenangan saya sama si gam. jadi waktu itu sudah masuk hari senin pukul 1 dini hari. si gam sms saya, "dimana nduk ? aku lagi galau nih." walah, mosok to seorang pecinta alam seperti si gam ini bisa galau ? berhubung saya tau gimana rasanya menjadi seorang galau, saya balas sms dia. saat itu jam berlanjut menuju pukul setengah dua. mata sudah mau terpejam rasanya. tapi mana bisa saya tertidur lelap kala ada dulur saya yang galau. "Kelor barusan selesai nge-lab mas. kalo galau ke tempat mas bro aja". tak lama gam membalas, "ide bagus tuh. kelor aku jemput atau kesini sendiri ?" Glodakk. sepertinya gam benar-benar butuh ditemani. padahal mata sudah 5watt rasanya. akhirnya atas nama persaudaraan, saya temani si gam. dia jemput saya tepat pukul dua dini hari. motor si gam melaju pelan menembus aspal jalanan. dekat bundaran DPR, gam berhenti. dia meminta saya untuk menyerahkan sebuah bungkusan ke galaxy net 3 di ruko jalan jawa. "Tolong kelor kasih ke novi yaa. dia belum makan.", katanya. kenapa gak gam sendiri aja yang kasih ? dia hanya meringis. "bilang aja ini dari cak di". ah, lagi-lagi cak di. siapa sih cak di ini sebenarnya ? penjual nasi goreng, soto, atau kopi sutil ? tapi terlepas dari itu semua, bagi saya gam ini pria melayu yang romantis. setelah ngirim bungkusan untuk pacarnya, gam membawa saya ke tempat masbro. "mas gam, aku tau kenapa mas galau ?", kata saya ringan. "kenapa emang ?" "mas gam kangen yaa sama pacarnya, tapi gak bisa ketemu..." "bukan. aku tadi barusan bangun tidur, makanya galau.." "lho, emang apa hubungannya galau sama bangun tidur ?" "lhoh, bukannya galau itu artinya gak bisa tidur karena kelamaan tidur, ya ?" huakakakakakkakaaaa, tawa saya pecah di jalan. gam, si pria melayu romantis rupanya tak mengerti arti kata galau. dan karena kegalauannya itu dia menjemput saya jam dua dini hari, padahal mata sudah 5 watt rasanya. "oalah nduk, jadi galau itu artinya gundah gulana ? aku pikir kamu lagi pengen ditemenin", kata gam enteng. oalah gam, gam. tau gitu saya tadi sudah mlungker dalam selimut. tapi yang sudah terjadi tak perlu disesali. karena "kegalauan" si gam, saya terus terjaga hingga pukul tujuh pagi. sekalian langsung kuliah tanpa perlu mandi. kami melangkahkan kaki ke mahapala, disana ada pedot dan belung. pada akhirnya kami mengisi malam dengan nescafe, Qtela, dan film thailand. sudah lama saya tidak berkunjung ke tempat saudara. trimakasih yaa Gam, karena kegalauanmu akhirnya saya bisa main lagi ke mahapala :)

Kamis, 08 Desember 2011

BESI TUA


kemana aku harus melangkah
menemani tiap aliran darah mengalir
berdesir mencari arti
apa yang teradi padaku???
akan kah alam tau,
mengapa ada itu ada?
sosok seorang pecinta bersusah
menghadirkan simungil yang putih,
hembusan sang bayu melumuri rongga nadi
jangan engkau fikirkan siapa aku
lihatlah alam!, belajarlah dipelukannya
untuk menjadi berani mengungkap tabir misteri
sang putra malam menjadi haus
meniti air diatas gelayut sulur
melur terkulai dihantam masa
tiada lagi utuk rasa
keindahan hanya kenangan
terlupa malam hanya sang waktu,
berikan alasan bagi yang mampu
kini dia tiada lagi daya
hanya ada senyum kecil penuh kerut
hanya bendera putih yang ditunggu
kamu besi tua
sombong tiada guna
maaf kata terahir untukMU.